Senin, 17 April 2017

TEORI KONSTRUKTIVISME (JESSE DELIA)



Constructivism
(Teori Konstruktivisme)
Of  Jesse Delia

11.      Latar Belakang Teori
Jesse Delia adalah bekas kepala departemen bagian pidato komunikasi di University of Illinois, sekarang menjadi dekan Pengetahuan Budaya dan Ilmu Pengetahuan di universitas yang sama. Teori Constructivism dikembangkan oleh Delia pada tahun 1982. Delia menggambarkan constructivism sebagai tukang kayu yang mencoba untuk mendirikan atau memperbaiki hubungan di dunia dimana kita hidup.
Inti dari constructivism adalah seseorang akan menggambarkan dunia melalui sistem dari gagasan-gagasan atau apa yang mereka pikirkan sendiri. Gagasan-gagasan atau pikiran-pikiran berupa komponen-komponen kognitif yang dilengkapi atas realita-realita yang ada dalam lingkunganya. Jadi teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak menuirut berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukan dirinya dalam bentuk yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui cara seseorang melihat sesuatu.
            Kita biasanya tidak tahu bahwa penafsiran skema yang kita gunakan untuk membuat pengertian tentang dunia sosial kita. Delia dan Jaringan Peneliti menciptakan Role Category Questionnare (RCQ). RCQ membantu kita masuk kedalam kepala kita, menjelaskan suatu makna. RCQ merupakan sebuah metode penelitian yang menekankan pada kepribadian dan tindakan seseorang dalam mendefinisikan karakter seseorang, bukan secara fisik.

22.      Asumsi Teori Konstruktivisme
            Asumsi dasar dari constructivism adalah bahwa orang-orang akan memahami dunia melalui sistem yang dibentuknya sendiri. Individu yang telah memiliki kedewasaan, dia melihat dunia dari gambaran kehidupan yang ada, dan mampu mengambarkan orang dengan lebih kompleks, bahwa tidak hanya terpaku pada satu sudut pandang saja. Teori ini menjelaskan bahwa orang orang memiliki tingkat pemikiran yng berbeda-beda. Untuk mengukurnya ada yang dinamakan RCQ. RCQ merupakan sebuah metode penelitian yang menekankan pada kepribadian dan tindakan seseorang dalam mendefinisikan karakter seseorang.
33.      Konsep-Konsep Teori Konstruktivisme
·         Role Category Questionnaire Instructions
Teori konstruktivisme  menjelaskan bahwa orang orang memiliki tingkat pemikiran yang berbeda-beda. Untuk mengukurnya ada yang dinamakan RCQ. RCQ merupakan sebuah metode penelitian yang menekankan pada kepribadian dan tindakan seseorang dalam mendefinisikan karakter seseorang.
Delia melakukan pengujian terhadap RCQ dengan mengembangkan kompleksitas kognitif itu berdasar kronologi usia anak yang kemudian secara berurutan pada nilai yang lebih tinggi antara dewasa menuju usia tua. Pada akhirnya menyimpulkan bahwa perbedaan individu antara orang dewasa relatif stabil dari waktu ke waktu. Dia menuliskan bahwa test kepribadian tidak harus digambarkan oleh karakter  lain atau faktor yang tidak berhubungan. Peneliti harus memahami bahwa nilai RCQ itu bebas dari IQ, empati, ataupun kemampuan menulis.
·         Konsep Interpersonal Sebagai Bukti Tentang Kompleksitas Kognitif
Asumsi inti dari konstruktivisme adalah bahwa “orang-orang membuat gagasan tentang dunia melalui system konsep pribadi. Konsep adalah template (contoh) kognitif atau stensil yang kita sesuaikan dengan realita untuk membawa perintah kedalam persepsi kita. Konsep interpersonal adalah template atau stensil kognitif yan kita sesuaikan dengan realita sosial untuk menyusun kesan kita tentang orang. Angket Kategori Peran dirancang untuk menjadikan sampel konsep interpersonal dalam kotak peralatan mental kita yang kita bawa ke tempat pembentukan makna – fungsi pengolahan pusat pikiran kita.. Angkat kategori peran (RCQ) adalah sebuah survey respon bebas yang dirancang untuk mengukur kerumitan kognitif dari persepsi interpersonal seseorang.
Tiga Bagian dari Kompleksitas Kognitif
1. diferensiasi, yaitu ada banyaknya gagasan mengenai kepribadian yang terpisah-pisah digunakan untuk mendeskripsikan seseorang
2. abstraksi, yaitu derajat yang melihat pada tingkah laku yang tampak dalam kaitannya dengan sifat internal, motivasi, dan disposisi (kecenderungan / kecondongan)
3. integrasi, yaitu berkenaan dengan pengakuan dan perdamaian pada kesan-kesan
Indeks Keahlian Persepsi Sosial
Para peneliti yang mengandalkan RCQ sedang mencoba untuk menentukan derajat kompleksitas (kerumitan) kognitif kita ketika kita membentuk kesan tentang orang lain dan menganalisa situasi sosial. Kompleksitas kognitif adalah kemampuan mental untuk membedakan kepribadian yang halus dengan perbedaan perilaku diantara manusia. Mereka yakin bahwa orang yang memiliki rangkaian konsep interpersonal yang besar memilikiketerampilan persepsi yang lebih baik. Seperti yang kita ketahui dalam teori pengolahan informasi sosial Walther, pembentukan kesan merupakan tahap penting yang pertama dalam perkembangan hubungan.
Teoretikus kognitif seperti Delia dan Burleson membedakan antara struktur mental dengan proses mental. Apa yang anda ketahui tentang pengolahan kata di komputer anda dapat membantu anda memahami peran yang berbeda dari struktur dan proses didalam pikiran. Perangkat keras komputer adalah struktur. Apa yang dilakukan oleh perangkat lunak ketika kita memencet tombol fungsi adalah proses.
·         Menilai RCQ  Untuk Diferensiasi Konsep
Walaupun RCQ dapat dinilai dengan cara yang berbeda, namun kebanyakan peneliti konstruktivis memisahkan penjelasan tentang pasangan-pasangan yang disukai dan tidak disukai untuk jumlah diferensiasi konsep. Diferensiasi diartikan sebagai jumlah konsep kepribadian yang berbeda yang digunakan untuk menggambarkan orang yang dipertanyakan.
Kata sifat dan kata keterangan yang hanya memodifikasi tingkatan sebuah karakteristik tidak mencerminkan konsep-konsep lain. Para konstruktivist menganggap jumlah konsep gabungan untuk kedua penjelasan tersebut sebagai indeks kompleksitas kgnitif.
Delia membuat sebuah kasus yang baik untuk validitas mereka. Pernyataannya bahwa kompleksitas kognitif berkembang dengan usia kronologis anak tercermin dalam nilai yang lebih tinggi ketika anak kecil tumbuh besar. Ia juga percaya bahwa perbedaan individu antara orang dewasa seharusnya relatif stabil dari waktu ke waktu.
Yang terakhir, Delia mencatat bahwa sebuah tes kepribadian murni seharusnya tidak diganggu oleh sifat karakter lain atau faktor-faktor luar. Penelitian telah menetapkan bahwa skor RCQ terlepas dari IQ, empati, keahlian menulis, dan ekstroversi.
·         Pesan-Pesan Yang Terpusat Kepada Orang – Sisi Interpersonal
Pesan yang terpusat kepada orang adalah sebuah pesan yang dibuat disesuaikan untuk individu dan konteks tertentu; mencerminkan kemampuan komunikator untuk mengantisipasi respon dan juga menyesuaikan diri. Ketika Delia menggunakan frase ini, pesan yang terpusat kepada orang mengacu kepada pesan-pesan yang mencerminkan kesadaran tentang dan adaptasi terhadap aspek subyektif, afektif dan huungan dari konteks komunikasi. Dengan kata lain, pembicara mampu mengantisipasi bagaimana individu yang berbeda dapat menanggapi sebuah pesan dan menyesuaikan komunikasinya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ruth Ann Clark dan Delia tentang anak-anak kelas dua sampai sembilan adalah sebuah prototype penelitian konstruktivist yang menghubungkan pesan yang terpusat kepada orang dengan kompleksitas kognitif. Hal ini terfokus kepada kemampuan anak-anak untuk mengadaptasikan daya tarik persuasive dengan target pendengar yang berbeda. Konstruktivisme berasumsi bahwa adaptasi strategi merupakan keterampilan yang dipelihara dalam segi perkembangan. Sesuai dengan keyakinan mereka, Clark dan Delia menemukan bahwa kualitas pesan semakin baik seiring dengan bertambahnya usia anak. Akan tetapi perbedaan dalam diferensiasi konsep yang bukan disebabkan oleh usia kronologi juga memiliki dampak yang signifikan.
Para ahli yang mengkaji komunikasi menggunakan istilah-istilah yang berbeda untuk menjelaskan kapasitas guna menciptakan pesan-pesan yang terpusat kepada orang: sensitivitas retorika, mengambil peran orang lain, identifikasi, pemantauan diri, kesadaran khalayak, adaptasi pendengar. Apapun kita menyebutnya, penciptaan pesan-pesan yang terpusat kepada orang merupakan sebuah keterampilan komunikasi yang mutakhir. Komunikasi yang mutakhir adalah sebuah pesan yang terpusat kepada orang yang mencapai berbagai tujuan.
Desain pesan logis:
1.      Expresive Desain Logic
Bahasa merupakan media untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Mereka hanya berkata apa yang mereka pikirkan dan sakan yang lainya akan mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
2.      Conventional Design Logic
Komunikasi merupakan sebuah permainan yang dimainkan dengan cara kerja sama, sesuai dengan aturan dan prosedur sosial yang lazim. 
3.      Rhetorical Design Logic
Komunikasi merupakan kreasi dan negosiasi dari pribadi sosial dan situasi. Artinya ketika seseorang menyampaikan gagasannya, mereka mengungkapkan kenyataan-kenyataan sosial yang ada. Teori ini menggabungkan expresiv design logic dan conventional design logis. Menggunakan bahasa yang expresiv namun juga mengikuti aturan yang ada.
·         Produksi Pesan: Menyusun Rencana Untuk Tindakan Berbasis Tujuan
Versi-versi awal dari konstruktivisme tidak dapat menetapkan alasan mengapa diferensiasi konsep yang tinggi biasanya mengarah kepada komunikasi yang lebih efektif. Produksi pesan adalah sebuah proses tiga tahap yang terdiri atas penilaian sasaran, pemilihan rencana, dan pemberlakuan taktik (tindakkan). Pada akhir tahun 1980an, para teoretikus kognitif lain telah mulai mengembangkan model produksi pesan yang dapat digunakan oleh para konstruktivisme untuk menjelaskan proses pemikiran yang menghubungkan struktur kognitif dengan tindakn ujaran. Delia dan teman-temnanya sekarang menganggap urutan (rangaian) mental dasar yang diuraikan oleh para ilmuwan kognitif sebagai garis yang hilang yang menghubungkan kompleksitas mental dengan pesan-pesan yang terpusat kepada orang. Untuk memahami proses pemikiran, kita akan bekerja melalui model produksi pesan sasaran-rencana-tindakan yang diuraikan oleh professor komunikasi Universitas Pennsylvania, James Dillard.
Sasaran
Sasaran-sasaran disebut dasar (primer) karena mereka menggeakkan sekumpulan proses kognitif yan lebih rendah yang terjadi secara parallel dan sejajar dengan seluruh tujuan yang dinyatakan oleh tujuan primer. Pengadopsian berbagai sasaran primer mendesak timbulnya sasaran sekunder. Tujuan tambahan yang tidak kalah pentingnya ini seringkali bertentangan dengan sasaran primer. Burleyson mengatakan bahwa “orang-orang yang memiliki tingkat kompleksitas kognitif interpersonal yang tinggi … cenderung mengembangkan sebuah sasaran yang lebih rumit dan canggih untuk banyak situasi sosial, terutama mereka yang tampak menantang atau menuntut. Jumlah dan keragaman konsep interpersonal juga membekalinya untuk mengembangkan sebuah rencana yang memiliki berbagai segi yang dapat menariknya.
Rencana
Jika kita tahu apa yang kita ingin dicapai oleh respon kita, maka kita merencanakan sebuah rencana pesan dengan mengunakan catatan prosedural yang disimpan dalam ingatan jangka panjang kita. Catatan prosedural adalah pengumpul kembali sebuah situasi tertentu yang dipasangkan dengan konsekuensinya; sebuah ingatan jika-ketika-maka.
Tindakan
Pesan-pesan yang terpusat kepada orang merupakan bentuk komunikasi yang ingin dijelaskan, diprediksikan, dan dipromosikan oleh Delia. Karena orang yang kompleks secara kognitif memiliki persepsi sosial untuk melihat persepsi sosial untuk melihat kebuthan mengejar berbagai sasaran dan keahlian untuk mengembangkan rencana-rencana pesan untuk mencapai mereka, mereka adalah orang-orang beruntung yang dapat berkomunikasi dengan terampil ketika situasi menuntutnya. Kebanyakan orang menganggap konteks komunikasi sebagai sebuah faktor  yang membatasi pilihan seorang pembicara.
·         Efek Manfaat Dari Pesan-Pesan Yang Terpusat Kepada Orang
Pesan-pesan dukungan sosial mencoba meredakan gangguan emosional yang dialami oleh orang lain. Burleson telah mengembangkan skala hirarkis sembilan tahap untuk melambangkan tingkat kenyamanan yang ditawarkan oleh sebuah pesan dukungan. Seperti yang mungkin anda duga, pesan-pesan yang mutakhir biasanya dialami sebagai lebih nyaman daripada upaya-upaya yang janggal pada dukungan sosial.
Pemeliharaan hubungan adalah sebuah proses yang berbeda dari perkembangan hubungan. Hubungan sukarela biasanya dimulai melalui abtraksi bersama, penyingkapan diri, dan pengurangan ketidakpastian. Burleson dan Wendi Samter dari Bryant college mengemukakan bahwa orang-orang yang memiliki keterampilan komunikasi yang mutakhir akan baik dalam mempertahankan persahabatan yang erat.
Untuk menguji hipotesis mereka, Burleson dan Samter meninjau penelitian-penelitian mereka terdahulu tentang persahabatan serta penelitian peneliti lain. Mereka menemukan sebuah pola yang konsisten, yang mereka sebut sebagai model keterampilan yang serupa. Model keterampilan serupa adalah sebuah hipotesis bahwa hubungan berjalan lebih baik ketika pihak-pihak yang terlibat memiliki tingkat kemutakhiran verbal yang sama. Yang mengejutkan, kemampuan individu untuk memberikan dukungan ego, menyelesaikan konflik, dan memberikan kenyamanan pada waktu stress kurang menjamin bahwa hubungan personal mereka yang erat akan bertahan dan tumbuh pesat.


44.      Kritik Teori Konstruktivisme
Delia meluncurkan apa yang ia sebut sebagai teori perbedaan kognitif interpretatif pada konstruktivist tentang pesan-pesan yang terpusat kepada orang jelas memenuhi sasarannya.
Ketika para peneliti bidang kedokteran menemukan pengaruh yang mematikan otak dari racun timah, mereka dengan cepat merencanakan kampanye umum untuk menghentikan cat berbahan dasar timah. Demikian halnya, para guru melobi untuk “Project Head Start” ketika mereka menyadari bahwa makanan untuk perut merupakan sebuah prasyarat makanan untuk pikiran, jelasnya kemiskinan, cat yang mengelupas, dan gizi yang buruk saling berhubungan, dan peneliti konstruktivist menunjukkan bahwa seorang anak yang sama sekali tidak memiliki komunikasi yang merangsang refleksi merupakan bagian dari lingkaran keji yang sama. Konstruktivisme terbuka bagi tuntutan kaum elitisme jika para teoretikus merencanakan sebuah rencana untuk upaya perbaikan yang akan membantu mempersempit kesenjangan antara “yang kaya” dengan “yang miskin”.
Role Category Questionaire (RCQ) tidak sepenuhnya dapat menilai kemampuan    seseorang dalam berkomunikasi, Role Category Questionaire (RCQ) tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai hal tersebut karena di luar sana masih banyak terdapat unsur-unsur lain yang dapat dijadikan untuk memperimbangkan atau menilai kemampuan berkomunikasi seseorang.











1 komentar:

  1. kalau boleh tau, ini sumbernya pakai buku/jurnal apa ya kak? terima kasih :D

    BalasHapus